Tuesday 20 March 2007

nikmat surti dan tejo 2

Kubuka ikatan serta lakban Tejo. Tejo langsung lemas dan duduk di lantai. Kemudian tanpa banyak berkata, dia langsung pamit padaku yang asyik tiduran di sofa, di belakangnya.
"Permisi Den..."
Kulihat ada sedikit kemarahan di matanya, tapi yang pasti dia lelah setelah permainan kami tadi, dan ada juga sedikit senyuman, kelihatannya dia sangat menikmatinya. Kemudian Tejo membuka ikatan adiknya dan adiknya memeluk Tejo sambil menangis. Mereka pun mulai berpakaian dan turun ke bawah, sedangkan aku tanpa berpakaian langsung masuk ke kamar. Rasanya baru kali ini aku merasakan nikmat yang luar biasa, aku pun lansung tertidur karena tubuhku terasa sangat lelah.

Pagi-pagi aku bangun karena kurasakan ada yang menindih tubuhku, batang kejantananku terasa hangat dan basah serta seperti sedang dipijat dan disedot-sedot. Saat kubuka mataku, kulihat Surti sedang menindih tubuhku dan bergerak naik turun.
"Akh.., punya Aden enak sekali..!" katanya sambil bergoyang-goyang.
Aku sedikit terkejut, tapi kubiarkan Surti terus bergerak, "Ya.., terus Surti.., enak sayang. Yeah... akh... tambah cepat sayang, akh.. enak sekali Surti..!"

Aku mulai tidak tahan dengan gerakan dan remasannya di dadaku, tapi kuusahakan sedapat mungkin untuk tidak segera menyemburkan maniku.
"Auoghh... Den... akh..!" tiba-tiba tubuh Surti melengkung dan mulai menegang, dia mencakar dadaku, pijatan dan sedotan pada penisku bertambah kuat sehingga aku tidak kuat lagi menahannya.
Kuangkat pantatku setinggi-tingginya dan kusemburkan maniku. Kami terengah-engah, dan kemudian Surti menjilati batang kemaluanku.
"Udah ya Surti.., gue mau mandi dulu nih, badan gue lengket semua."
Surti kemudian permisi dan pergi keluar dari kamarku, kemudian aku bergegas mandi.

Selesai mandi kulihat Tejo di kamarku, aku sedikit was-was, jangan-jangan dia mau membalas dendam.
"Mau apa Lu..?" tanyaku ke Tejo.
Tapi Tejo tidak menjawab, dia mendekatiku dan mencium bibirku. Kubalas ciumannya, batang kejantananku langsung tegang karenanya, dada dan leherku tidak luput dari ciumannya. Kemudian dia ambil handuk yang kupakai dan dilemparkannya ke lantai. Gila ni orang pikirku, ketagihan rupanya dia. Tejo langsung jongkok dan menjilati kemaluan serta buah zakarku.
"Akh Tejo.., Lu mau balas dendam ya..? Akh... enak Jo... terus isep yang kuat Jo..! Akh..."

Aku berjinjit dan menggerakkan pantatku maju mundur mengikuti hisapan mulut Tejo. Tanganku memegangi kepala Tejo dan kadang menjambaknya. Hisapannya terasa nikmat sekali.
"Akh... Jo, gue keluar... Jo... augh..."
Kusemburkan maniku di dalam mulutnya dan ditelannya. Kemudian dia menciumku lagi dan mulai membuka baju dan celananya. Didorongnya tubuhku ke tempat tidur dan diciuminya dadaku lagi.
"Den Indra, Tejo mau seperti yang tadi malam ya..?" katanya meminta.
"Boleh aja Jo, tapi jangan langsung ya..?"

Tejo lalu mengambil madu yang ternyata sudah disiapkannya, lalu dilumurinya pantatku dan batang kemaluannya. Dia menjilati pantatku, rasanya geli tapi nikmat. Kemudian aku menungging dan menunggu tusukan Tejo.
"Ayo Jo..! Masukin aja sekarang, tapi pelan-pelan ya..!"
Kurasakan di pantatku kepala penis Tejo, dan dia mulai menekan. Dengan sekali sentakan, penis Tejo menyerbu masuk ke pantatku, rasanya sakit sekali. Tejo langsung bergerak maju mundur dengan penuh nafsu, pantatku terasa penuh dan perih seperti ada yang menarik ususku keluar, namun lama-kelamaan aku juga merasa nikmat dan batang kemaluanku mulai ikut menegang.

"Eh Jo, ganti posisi. Lu tiduran aja..!" pintaku.
Seperti yang pernah kulihat di film porno, Tejo langsung berbaring. Kumasukkan penisnya ke pantatku lagi dan aku mulai bergerak perlahan-lahan. Tangan Tejo mulai ikutan memompa batang kejantananku.
"Den, enak sekali.., terus Den, akh..!"
Gerakanku semakin lama semakin cepat dan aku tidak kuat menahan ledakan batang kejantananku.
"Akh... aku keluar Jo, akh... enak sekali Jo, akh..!"
Bersamaan dengan menyemburnya maniku, kurasakan kenikmatan yang luar biasa, maniku mengenai dadanya dan langsung kujilati. Tejo melihatku, tangannya membelai punggungku dan dia tersenyum sambil pantatnya terus bergerak naik turun.
Aku sudah kelelahan, "Aduh Gue cape Jo, Lu aja yang nerusin ya..?"
Kemudian kami berganti posisi lagi, aku telungkup dan Tejo meneruskan memompa penisnya di pantatku.
"Den, akh... Den... Tejo mau keluar Den, akh... mmbhh..!"
Tejo menekan batang kemaluannya ke dalam pantatku dan kurasakan batangnya jauh masuk ke dalam pantatku. Semburanya terasa kuat dan hangat masuk ke dalam usus besarku. Tejo lalu rebahan di sampingku sambil memeluk tubuhku dari belakang. Pantatku sedikit terasa gatal waktu dia mencabut penisnya, selain itu maninya juga sedikit meleleh keluar. Kami tidur sambil terus berpelukan. Siang harinya kami bertiga pergi ke Tangkuban Perahu.

Sore harinya kami bertiga nonton TV bersama-sama. Kemudian aku ingat kalau aku membawa VCD porno koleksiku yang tidak hanya cowok-dan cewek, tapi ada juga VCD homo dan lesbian. Kami nonton bertiga, kulihat Tejo dan Surti sedikit terangsang, batang kejantananku juga mulai tegang. Kudekati Surti dan kucium bibirnya sambil kuremas payudaranya. Surti dengan tidak sabaran membuka kaos dan celanaku. Kemudian dia membuka daster, CD dan BH-nya. Aku menciumi payudara Surti, kemudian Tejo mendekati kami berdua dan ternyata dia juga sudah telanjang. Tejo menjilati dan menghisap senjataku, aku menjilati bibir kemaluan Surti dan Surti menjilati batang kejantanan Tejo, kami bertiga sama-sama bernafsu melakukannya.

Kemudian kusuruh Surti berdiri, lalu kumasukkan batang kejantananku ke liang senggamanya yang mulai basah, dan Tejo dari belakang memasukkan batang kemaluannya ke dalam pantat Surti. Aku memompa batang keperkasaanku seperti orang kesetanan, gerakanku cepat dengan sentakan-sentakan yang kuat, begitu juga Tejo. Surti hanya dapat mendesah, mengerang dan sering menjerit-jerit menahan nikmat yang diperolehnya. Surti bergantung ke pundakku, entah berapa kali tubuhnya menegang dan mengalami orgasme. Beberapa saat kemudian, kulihat Tejo mulai menegang dan menekan pantat Surti sambil mengerang, kemudian Tejo langsung duduk di sofa.

Kuangkat tubuh Surti dan kududukkan di meja makan, pahanya kubuka lebar-lebar, kemudian kupompa lagi batang kemaluanku dengan tempo kadang lambat dan kadang cepat. Saat kurasakan hampir sampai, kuperlambat gerakanku dan kuciumi bibir, lehernya serta kuhisap payudaranya. Aku kemudian duduk di kursi, lalu Surti kusuruh duduk di atasku, dipegangnya penisku dan diarahkan ke liang kewanitaannya, sepertinya dia cepat belajar dari VCD porno yang ditontonya. Surti bergerak naik turun semakin lama semakin cepat, Tejo ikut mendekati kami berdua dan dia menciumi dan menghisap serta meremas-remas payudara Surti dan kadang dadaku. Tanganku mengocok batang kemaluan Tejo sambil ikut juga menghisap puting Surti. Beberapa saat kemudian Surti menegang dan tubuhnya ditekankan ke tubuhku dan memelukku erat-erat.

Surti dan Tejo sedikit keheranan dengan kekuatan yang kutunjukkan, karena mereka telah beberapa kali keluar, tapi aku masih belum keluar juga, tentu saja karena aku sudah minum obat kuat yang kuperoleh dari toko obat Cina di Bandung. Kami lalu berganti posisi lagi, Surti nungging dan kumasukkan batang kejantananku di liang senggamanya dari belakang. Surti sepertinya menyukai posisi ini. Dia mengerang dan menjerit-jerit keenakan.
"Auh.. eh... Den... enak sekali Den, lebih cepat Den... akh... lebih cepat... enak sekali, akh..."
Tejo menusukku dari belakang, batang kemaluannya yang sudah licin itu masuk ke dalam pantatku dan menekan dengan cepat.

"Pantat Den Indra enak sekali, eh... Pijit yang kuat Den, akh..!"
Aku sedikit kewalahan karena merasakan kenikmatan dari dua arah, penisku oleh vagina Surti dan pantatku oleh tusukan Tejo.
"Wah kalian bikin gue ketagihan, akh... sshh... enak... yeah... akh gue bentar lagi keluar, akh..!"
Aku tidak menggerakkan batang kemaluan dan pantatku karena sudah ikut bergoyang seiring dengan tusukan Tejo yang cukup keras dan cepat, selain itu juga untuk menahan ledakan batang kejantananku.
"Akh Jo, enak... lebih keras lagi... akh..!"
"Den, Tejo mau keluar Den, akh.. Den.. shh.. akh.."
Penis Tejo kurasakan mengembang, begitu juga Surti, dia orgasme lagi, membuatku jadi tidak tahan.
"Akh... Den... Surti juga keluar Den, akhhh..!"

Pijatan dan sedotan di penisku bertambah kuat, membuatku semakin tidak tahan.
"Aku juga mau keluar, shh... enak sekali.., aku keluar..! Akh.. mmmhhhehh..!"
Kusemburkan maniku di lubang surgawi Surti yang menyedot kuat-kuat batang keperkasaanku. Aku juga merasakan semburan mani Tejo di pantatku, sungguh terasa nikmat sekali. Kami bertiga langsung terkulai kelelahan dan langsung tertidur tanpa baju sambil berpelukan.

Pagi-pagi, sebelum pulang ke Jakarta, kami mandi bersama-sama. Aku dan Tejo menyabuni Surti sambil kuremas-remas payudaranya. Kami kembali terangsang, Surti nungging dan lalu mengulum dan menghisap rudalku. Tejo memasukkan senjatanya ke lubang kewanitaan Surti dari belakang, hingga akhirnya kami sama-sama jatuh terkulai. Kami melakukannya sekali lagi di kamar mandi dengan berganti-ganti posisi, setelah itu baru kami mandi dan bersiap-siap untuk pulang.

Seminggu ini kami melakukannya seperti orang yang masih baru melakukan hubungan seks, niatku ingin menyakiti Tejo dan Surti sekaligus mencari kesenangan malah terbalik jadi menyenangkan Tejo dan Surti, tapi juga dapat pengalaman seks yang baru dan yang lebih menyenangkan dari yang pernah kulakukan.

Setelah memberikan kunci dan uang pada Mang Ujang, kami bertiga kembali pulang ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, Surti dan Tejo mengucapkan terima kasih kepadaku. Sejak saat itu kami bertiga sering melakukanya, terutama saat orang tuaku pergi ke luar kota. Aku pun jadi tidak kesepian karena ada tempat untuk melampiaskan gairah seksku yang cukup tinggi. Untuk berjaga-jaga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami selalu menggunakan kondom dan Surti kuberi obat KB agar tidak kebobolan.

nikmat surti dan tejo 1

Indra namaku, aku adalah anak tunggal dari sebuah keluarga yang cukup terpandang. Aku dapat dibilang cukup ganteng, bentuk tubuhku juga cukup atletis karena sering latihan fitness tiap minggu, sehingga banyak cewek-cewek yang suka padaku. Soal berhubungan seks, aku sudah beberapa kali melakukannya dengan pacarku yang sekarang sedang kuliah di luar negri. Di rumahku ada lima orang pembantu, satu orang satpam, tiga orang pengurus rumah dan satu orang tukang masak. Salah seorang pembantuku ada yang harus berhenti karena sudah tua, dan dia digantikan oleh kedua anaknya yang bernama Surti dan Tejo. Surti seorang gadis yang berumur kurang lebih 18tahun, anaknya manis dan walaupun dia orang kampung tapi bentuk tubuhnya tidak kalah dengan cewek-cewek di kota. Dan Tejo kakaknya, umurnya kurang lebih 20 tahun, berbadan cukup bagus karena mungkin biasa bekerja di sawah.

Karena sedikit kesepian, aku sering menggoda Surti dan kukira dia suka padaku. Aku ingin sekali tidur dan bercinta dengannya, tapi kakaknya Tejo sering memarahinya jika aku sudah mulai menggodanya. Dan belakangan ini Surti mulai sedikit menjauh dariku, pasti karena Tejo yang selalu memarahinya, hal ini sering membuatku kesal dan marah, sehingga timbul niatku untuk mengerjai Surti dan Tejo. Salah satu rencanaku adalah akan mempermainkan Surti di depan Tejo, dan ingin kulihat apa yang akan dilakukan Tejo padaku.

Saat rencanaku sudah matang, aku meminta ijin ke orang tuaku untuk liburan ke villa di Lembang, dan aku minta ditemani oleh Surti dan Tejo. Alasanku adalah untuk menemaniku dan sekalian membantu membereskan villa yang sudah cukup lama tidak dikunjungi, walaupun di sana ada yang mengurusnya. Akhirnya kami bertiga pergi kesana, walaupun aku tahu kalau Tejo tidak suka tapi bisa apa dia. Sesampainya di villa, kusuruh Mang Ujang penjaga villa tersebut untuk pulang dan tidak perlu datang selama seminggu, soalnya aku tidak terlalu membutuhkannya dan selain itu agar tidak ada yang mengganggu rencanaku. Aku suka villa ini karena tempatnya cukup terpencil dan suasananya cukup tenang, suasana seperti inilah yang kubutuhkan untuk menjalankan rencanaku.

Setelah istirahat beberapa saat, aku minta bantuan Tejo untuk membersihkan ruangan dan kamar tidur, dan Surti kusuruh untuk memasak. Kubantu Tejo membersihkan ruangan sambil memilih tempat operasi. Karena kamar tidur tidak ada yang memenuhi syarat, akhirnya kuputuskan untuk melakukannya di ruang atas, karena di sana ada pilar yang memang kubutuhkan untuk mengikat Tejo agar dapat menontonku dan Surti bermain cinta. Setelah semua beres, kami semua langsung tidur karena kelelahan setelah perjalanan dari Jakarta tadi.

Keesokan harinya aku langsung belanja, mempersiapkan alat-alat yang kubutuhkan untuk operasi nanti malam. Sampai di villa, hari sudah cukup sore dan kulihat Surti dan Tejo sedang menonton TV. Tanpa basa-basi kuberikan pizza yang sudah kububuhi obat tidur sedikit agar mereka pingsannya tidak kelamaan dan mereka kutinggal mandi. Setelah itu aku ikut menonton TV bersama mereka.

Setelah beberapa waktu, mereka mulai terkena pengaruh obat tidur itu dan aku pun mulai bekerja. Aku mulai menyiapkan sofa dan tali, kemudian kumulai mengikat Tejo di pilar dengan posisi berdiri dan Surti kuikat di sofa dengan posisi telentang. Kuplester mulut mereka berdua dengan lakban agar tidak terlalu gaduh. Setengah jam kemudian mereka mulai sadar, Surti dan terutama Tejo mulai berontak berusaha melepaskan diri dan mengeluarkan suara yang tidak jelas karena mulutnya tertutup lakban, pastinya mereka berdua mencaci-makiku habis-habisan.
"Bisa apa lu Tejo, sekarang bakal gue kerjain adiklu, gue udah nggak sabar pengen nyicipin tubuhnya yang bahenol itu, nah sekarang lu nonton aja ya, ntar kalo lu mau, lu bakal dapat jatah deh.." kataku pada Tejo.

Aku mulai menggerayangi dan menelanjangi Surti. Aku tidak mengalami kesulitan membuka bajunya karena aku menggunakan pisau belati, dan sekarang aku menyisakan BH dan CD-nya. Tapi kemudian aku mendapat ide untuk menelanjangi Tejo sekalian, dan kutelanjangi dia. Wah bentuk tubuhnya juga atletis dan batang kejantanannya juga lumayan, hanya berbeda sedikit dengan punyaku. Mereka berdua masih tetap berontak, tapi kudiamkan saja, lagipula mereka masih terikat kuat dan tidak mudah buat melepaskan talinya.
"Surti, lu bakal gue ajak ke surga, pokoknya sekali lu coba pasti ntar bakal ketagihan. Dan lu Tejo, liatin gimana caranya biar lu ntar juga bisa, Oke..?"

Aku mulai membuka BH dan CD-nya, payudaranya yang cukup besar dan kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu semakin membuatku terangsang. Surti hanya dapat berontak dan menangis, dan Tejo kutahu kalau dia marah dan mengumpat padaku. Kuraba tubuh Surti, kucium pipinya, kemudian turun ke leher dan saat sampai ke payudaranya, kugigit perlahan-lahan putingnya dan kadang kusedot putingnya. Surti mulai tidak berontak, bahkan mulai mendesah-desah, sepertinya dia mulai dibakar oleh nafsunya, dan putingnya mulai mengeras.

Aku turun ke perutnya dan pusarnya kugigit perlahan, kemudian kuturun ke liang senggamanya. Kulihat bibir kemaluannya mulai basah. Kujilati kemaluannya yang memang tidak seharum milik pacarku, tapi biarlah, kan fungsinya juga sama. Saat kujilati bibir kewanitaannya dan terutama klitorisnya, Surti menggelinjang, membuatku semakin bersemangat. Aku terus menjilati bibir kemaluannya sampai beberapa saat kemudian Surti mulai menegang dan melenguh. Pantatnya diangkat, dan dari liang senggamanya mengeluarkan cairan yang cukup banyak yang terus kujilati sampai bersih. Aku melirik ke arah Tejo, dan kulihat ternyata batang kejantanannya sekarang mulai menegang.
"Eh lu juga pengen ya, mau lu tapi ntar gantian gue dulu ya, baru ntar lu..!" kataku pada Tejo yang tidak dapat membalas perkataanku.

Aku mulai membuka baju dan celanaku, dan sekarang sama seperti mereka, aku mulai telanjang dan batang kejantananku yang sudah tegang dari tadi tampak begitu gagah.
"Tejo punya gue lebih gede dari lu, bandingin nih..! Bagus kan..?"
Tejo hanya dapat menelan ludah waktu kupegang batangnya dan bergesekan dengan batang kejantananku saat aku membandingkannya dengan batang kejantananku. Kemudian aku mulai mendekati Surti. Dia mulai berontak lagi, tapi seperti tadi, kujilati dan kuhisap puting payudaranya sambil jariku menyusup ke dalam liang kewanitaannya yang mulai banjir.

Kemudian kugosokkan batang kejantananku di liang senggamanya dan kumasukkan kepala kejantananku di permukaan kemaluannya. Kumasukkan rudalku di sarangnya, tapi hanya sebatas kepalanya saja, agar Surti merasa kegelian. Surti mendesah dan mengerang, pantatnya juga mulai naik dan bergerak-gerak kesana-kemari, sepertinya dia ingin batang kemaluanku segera menembus liang kewanitaannya. Kutekan perlahan-lahan batangku, rasanya sempit, dan Surti sepertinya juga sedikit kesakitan.
"Tahan ya sayang.., ntar kalo udah masuk semua pasti lebih enak dari yang tadi."

Kemudian dengan sekali sentakan, batang kejantananku masuk seluruhnya dan Surti melenguh. Kepalanya mendongkak ke atas seolah menahan sakit. Kubiarkan batang kemaluanku beberapa saat di dalam. Setelah kurasakan liang rahimnya mulai memijat dan Surti sedikit lebih tenang, kumulai memompa batang kejantananku, memaju-mundurkan pantatku perlahan-lahan dan kadang kusentakkan kuat-kuat. Sesekali kupercepat tempo sodokanku. Surti juga mulai mengimbangi gerakanku, pantat dan pinggulnya ikut bergerak seiring dengan gerakanku. Sambil terus memompa, kuciumi leher dan kadang kuhisap puting payudaranya.

Surti mulai bergerak tidak beraturan, sedikit liar, pantatnya ikut naik turun mengimbangi gerakanku yang semakin cepat, nafasnya mulai tidak teratur. Beberapa saat kemudian tubuhnya menegang lagi, pantatnya diangkatnya dan kurasakan batang kejantananku seperti dipijat dan disedot oleh kemaluannya lebih kuat lagi. Hal ini membuatku semakin tidak dapat menahan ledakan pada batang kejantananku, kupercepat memompa rudalku. Saat kurasakan hampir keluar, kutekan senjataku dalam-dalam dan kutekan dadaku di payudaranya yang empuk.
Kemudian, "Crot... crot... crot..." kurasakan rudalku meledak dan menyemburkan maniku di dalam liang kewanitaannya.
Setelah beberapa saat, aku duduk di lantai dan mulai mengatur nafasku. Kulihat wajah Surti masih terengah-engah menikmati kenikmatan yang kuberikan, kemudian Surti mulai menangis karena sadar akan apa yang telah kuperbuat kepadanya.

Setelah aku sedikit tenang, kudekati Tejo yang kelihatan sangat marah padaku.
"Lu mau apa, marah..? Kenapa harus marah..? Lu nggak liat adeklu juga senang kok, harusnya lu makasih ke gue karena gue udah nyenengin adeklu..!"
Kemudian aku duduk di sofa sebelah Surti, tapi waktu kulihat batang kemaluan Tejo yang tegang dan sekarang mulai mengendur, aku jadi terangsang lagi. Sehingga timbul keinginanku untuk mencoba melakukannya dengan sesama laki-laki, aku penasaran seperti apa rasanya.

Kudekati Tejo dan dia hanya melotot melihatku. Kuremas dan kemudian kucium dadanya yang bidang dan kugigit putingnya. Tejo sedikit terkejut dan marah, tapi lama-lama dia mulai mendesah walau sebelumnya sempat berontak.
"Lu suka ya..? Enak kan..? Makanya diem nih, sekarang gua kasih yang lebih enak,"
Aku turun ke burungnya yang sekarang tampak lebih kokoh. Kujilati kepala batang kejantanannya, Tejo menggelinjang dan mulai mengerang, aku hanya tertawa melihatnya.
"Enak kan..? Gue bilang juga apa..?"
Kemudian kumulai menghisap penisnya dan kadang bolanya. Tejo mulai menikmatinya, pantatnya ikut bergerak-gerak. Sambil kupegang batangnya, kujilati lubang penisnya, dia semakin menggelinjang dan desahannya juga mulai memburu. Tanganku asyik mengocok batang penisnya sambil kuhisap kepala penisnya, rasanya tidak kalah asyik dengan menghisap vagina.

Aku terus menghisap kepala batang kejantanannya, pantat Tejo juga mulai maju mundur semakin cepat, kadang dia melihat ke arahku yang sedang menghisap penisnya dan kadang dia melihat ke langit-langit menikmati hisapanku. Setelah beberapa saat nafasnya semakin memburu, dan kurasakan kepala penisnya sedikit mengembang, terus kuhisap dan kupercepat temponya. Beberapa saat kemudian kurasakan ada cairan hangat menyembur di dalam mulutku, sangat banyak sehingga sebagian meleleh keluar dari mulutku.

Aku tidak menelannya, tapi kulumurkan ke batang kemaluan Tejo dan kujilati lagi sampai bersih. Batang kejantanannya kelihatan mengkilat oleh ludah dan maninya. Perlahan-lahan aku bergerak ke belakang tubuh Tejo dan kupeluk dia dari belakang. Kumasukkan rudalku ke dalam anusnya yang rasanya sempit sekali, lebih sempit dari lubang kewanitaannya Surti, dan Tejo pun kelihatanya sangat kesakitan.
"Gila.. pantat lu sempit kali, penisku sampai sakit. Ntar dulu ya, gue ambil madu dulu..!"

Aku pun kemudian berhenti karena batang kejantananku juga ikut merasa sakit, kemudian kuambil madu dan kuoleskan ke batang kejantananku dan bibir anus Tejo dan batangnya Tejo juga kuolesi dan mulai ikutan tegang saat kuolesi. Kumasukkan batang kejantananku lagi, kali ini lebih mudah dari yang tadi. Dengan tekanan sekuat tenaga, batang keperkasaanku masuk semuanya. Tejo melenguh menahan sakit, tapi aku tidak peduli. Aku mulai memompa penisku maju mundur dengan tempo yang sedikit cepat dan kasar. Tanganku juga ikut bekerja memompa batang kemaluan Tejo yang sudah tegang setelah kuolesi dengan madu, dan tanganku yang lain meremas-remas dadanya. Tejo mulai menikmati sodokan demi sodokan yang kuberikan. Pantatnya bergerak sesuai tekanan yang kuberikan.

Setelah beberapa waktu, kurasakan penisku akan meledak lagi. Kupercepat gerakanku dan kutekan ke dalam lubang anusnya sedalam-dalamnya, sehingga pantatnya sedikit ikut terangkat naik.
"Akhh Tejo.., gue keluar, aouhh... Crot... crot... crot..." maniku menyembur di pantatnya dan tanganku meremas kuat-kuat batang kemaluan serta dada Tejo.
Kemudian aku melanjutkan mengocok batangnya Tejo dengan tempo cepat dan remasan yang kuat. Selang beberapa menit badan Tejo mulai tegang dan melenguh, kemudian penisnya menyemburkan mani. Kami sama-sama melenguh menahan nikmat yang luar biasa, Tejo melenguh karena kocokanku, dan aku merasakan pijatan di dalam pantatnya yang bertambah kuat. Setelah beberapa saat, kucabut batang kejantananku dari pantat Tejo, dan kulihat pantatnya sedikit berdenyut-denyut setelah semua penisku tercabut.

seks impian

Impian saya untuk dapat nyoba bertiga tercapai di musim panas 1990. Saya mendapat tugas untuk pergi keJerman negara dimana kakak saya tinggal dengan keluarganya. Sebelum berangkat saya memberitahu EM (kakak saya) bahwa saya akan kenegara tempat dia tinggal. EM mengatakan bahwa dia akan menjemput saya diairport.

Jam 7 pagi pesawat mendarat diFrankfurt, ketika saya keluar dari airbridge, EM sudah menunggu dipintu. EM memakai airport pass dijasnya. Saya menanyakan dimana RW dan anak anak. EM bilang bahwa mereka diluar menunggu saya.

Ketika bertemu dengan mereka, satu persatu saya peluk dan cium, langsung dari airport kita menuju kota tempat EM dan keluarga tinggal, jaraknya kira kira 1 jam 30 menit liwat toll. Kita sampai dirumah kira kira jam 9.30. EM bilang bahwa dia masih harus kembali kekantornya dan akan kembali sore hari. Saya dan anak anak dan RW bisa jalan jalan sendiri. Saya, RW dan anak anak pergi kedowntown untuk belanja pesanan isteri, anak anak dan makan siang. Waktu EM pulang dari kantor, dia nanya apa saya mau pergi keluar untuk makan malam atau tidak? Saya bilang boleh saja, saya ngikutin saja. EM, RW dan saya akhirnya pergi kesebuah restoran kecil yang dekorasinya sangat romantis dan cozy. Kita selesai makan malam kira kira jam 9 malam. Malam masih panjang, EM bilang kita sebaiknya pergi kebar sebelum pulang. Kira kira sekitar jam 1030 malam kita pergi dari bar dan EM bilang mau ngajak saya ketempat red district, saya tidak ingat nama tempatnya, Saya dan EM masuk kesalah satu bar (RW tinggal dimobil) dimana ada TV besar menanyangkan film porno, banyak sekali cewe cewe bule memakai baju yang sangat minim.

EM mengajak saya menuju salah satu pintu besar, menuju sebuah koridor, ditempat ini banyak sekali kamar kamar dengan cewe cewe berdiri didepan pintu, sebagian memakai hanya celana dalam dan t-shirt. Salah satu dari cewe mengundang kami masuk, EM berbicara dengan mereka dalam bahasa lokal dimana saya tidak tahu apa yang dibicarakannya. EM kemudian bertanya apa saya mau nyoba dengan salah satu cewe itu. Saya bilang tidak dengan dua alasan, RW menunggu diluar dan saya tidak pernah membayar untuk tidur dengan cewe. Kalau saya ngentot dengan cewe bukan karena uang, tetapi karena kita berdua mau sama mau.

Kita akhirnya keluar dan mutar mutar kota, saat ini sudah jam 1130. RW bilang dia sangat capai dan ingin pulang. Kita sampai dirumah kira kira jam 12 malam. Setelah mengucapkan selamat malam, saya pergi tidur dikamar keponakan saya. Karena tidak tidur selama lebih dari 24 jam saya langsung saja tertidur. Dalam tidur saya, saya merasa sesuatu yang enak dikontol saya, saya kira saya sedang mimpi basah. Mimpinya kok tidak hilang hilang. Rasa dikontol saya menjadi lebih enak dan enak, kontol saya terasa menjadi sangat keras dan tegang.

Dengan susah payah saya membuka mata dan surprise, RW sedang menghisap kontol saya. Saya berusaha untuk bangun, tetapi RW menekan badan saya dan menyuruh saya tetap berbaring dan menikmati. Menikmati adalah suatu hal yang gampang, tetapi dengan keponakan dikamar yang sama membuat saya terbangun. RW berhenti menghisap kontol saya dan mengajak saya keluar. Kita pergi keruang tamu dan duduk disofa. Begitu saya duduk, RW langsung menurunkan celana saya dan mulai menghisap kontol saya lagi. Saya tidak berusaha untuk menghentikannya karena rasanya sangat enak. Tangan saya turun kememek RW dan ternyata sudah basah tanpa cd. Rupanya RW sudah siap untuk dientotin.

Saya nanya "Dimana EM?"

RW bilang "lagi dikamar nunggu kita berdua".

"Nungguin kita?" Saya bertanya dan RW bilang iya!

"Kenapa EM nungguin kita?"

RW bilang "karena EM mau sharing memek saya dengan kamu."

"Benar nih, EM mau saya negentot dengan kamu?"

RW bilang "betul"

Saya minta RW kembali kekamar dan menanyakan sekali lagi apa betul EM mau ngentotin RW dengan saya. RW kembali dan mengatakan bahwa EM menunggu dikamar. Saya hanya menganggukan kepala dan mencium RW sambil memasukkan jari saya kedalam memeknya. RW mengerang dan membuka paha dan memeknya. Kita berjalan kekamar EM, dia sedang tiduran ditempat tidur. Saya tanya benar nih mau sharing memeknya RW? Dia hanya menganggukan kepalanya. EM bilang dia merasa kasihan dengan saya karena tidak jadi nyoba cewe dibar tadi. Dia bilang saya pasti ngaceng mikirin cewe cewe bule tadi.

RW langsung berbaring ditempat tidur dan saya disebelahnya, terasa sangat canggung karena saya tidak tahu harus mulai darimana. RW memulai dengan mencium saya dan besamaan melepaskan celana saya, EM ternyata sudah telanjang duluan. RW masih memakai baju dikurangi cdnya. RW memegang kontol saya dan mulai mengelus ngelusnya, kontol saya lalu diisap oleh RW. Tanpa buang waktu EM memasukkan jarinya kememek RW sambil menjilat itilnya. Tindakan EM membuat RW lebih giat mengisap kontol saya. Isapan RW hampir membuat saya keluar, ini adalah pertama kalinya saya melihat seseorang memasukkan jari kememek dari jarak yang sangat dekat.

EM menarik badan RW sehingga RW dalam posisi bertumpu pada tangan dan lututnya. Posisi ini membuat memek RW lebih terbuka bagi EM untuk menjilat dan menghisap. Sambil mengisap kontol saya RW mencapai orgasm, RW mengerang dan mengeluh disela sela kontol saya, sekali kali kontol saya digigit oleh RW. Orgasm RW sepertinya sangat panjang dan lama. Tanpa buang waktu EM memasukkan kontolnya kememek RW. Setiap kali EM medorong kontolnya kedalam memek RW, kontol saya juga bertambah masuk kedalam mulut RW. Gerakan yang terko-ordinasi ini sangat menyenangkan. EM memompa RW dengan lebih cepat dan keras, rupanya EM hampir keluar. EM berhenti memompa memek RW. Tangan EM memainkan pentil dan memek RW bersamaan dengan tangan saya. RW tidak dapat menahan diri lebih lama lagi, dan mulai keluar dengan sangat panjang dan lama, ini adalah yang kedua untuk RW. Saya dan EM belum keluar sama sekali.

Orgasm yang kedua ini lebih violent dibandingkan dengan yang pertama, RW menekan memeknya kekontol EM dan menghisap kontol saya dalam dalam dimulutnya. Saya rasa kemampuan RW untuk keluar dengan cepat sangat baik. Siapa yang bisa menyalahkan RW, kalau saya dapat dua memek mungkin saya akan keluar lebih sering lagi. Saya disudut lain dapat mengendalikan diri dengan baik. Ketika orgasmenya sudah mereda, RW naik keatas badan saya dan memasukkan kontol saya ke memeknya. Memeknya sangat basah dan mengeluarkan suara becek. EM hanya melihat saja sambil memainkan kontolnya sendiri. Saya memasukkan jari saya kelobang pantat RW, RW bereaksi dengan mengecilkan memek dan lobang pantatnya. Kontol saya diremas keras oleh memeknya. Lendir dari memek RW membuat pantatnya basah sehingga memudahkan saya memasukkan jari kedalam lobangnya. Ini adalah kedua kalinya saya memasukkan jari kelobang pantat RW, pertama waktu saya ngentot dengan RW di Jakarta. RW berusaha keras membuat saya keluar, Saya memasukkan jari kedua kedalam lobang pantatnya dan mulai memompa pantat RW. Saya bilang ke RW jangan lupa dengan EM.

Tanpa melepaskan kontol saya, RW memutar badannya dan kemudian menghisap kontol EM, gerakan motoric RW sangat bagus, menghisap dan memompa bersamaan. Pijatan memek RW sangat enak, memeknya masih ketat dan kuat, padahal RW sudah punya dua anak.

Isapan RW ternyata menghasilkan sesuatu, EM memegang rambut RW dan menekan kepala RW dalam dalam, kontol EM hilang kedalam mulut RW, RW hanya mengikuti saja sampai akhirnya EM keluar didalam mulut RW. Dengan erangan yang cukup keras, EM menyemprotkan pejunya didalam mulut RW, RW terus menghisap dan menelan peju EM sampai habis. Saya melihat EM menggelinjang keenakkan dan geli karena diisap oleh RW. RW tidak lama kemudian mulai memompa kontol saya dengan keras dan cepat, dia memutar badannya dan mencium saya, terasa asin dan bau peju dimulut RW, saya tidak bisa menolak. Rasanya aneh tapi saya tidak punya pilihan.

RW mengecilkan memeknya dan napasnya menjadi cepat, dengan gerakan cepat dan sekaligus RW menekan kontol saya kememeknya. Erangan RW mulai terdengar dan dia mulai mencapai orgasm yang ketiga. Yang satu ini tetap seperti yang pertama dan kedua, sama keras dan violentnya. Saya menebak berapa kali RW bisa keluar dalam satu malam. Saat ini saya tidak bisa menahan diri lagi dan saya bilang kalau saya akan keluar, RW bilang kasih kesaya semuanya dan tekan lebih keras lagi! Saya menekan memeknya keras keras sampai badan RW terangkat keatas dan kontol saya benar benar masuk semua kedalam memeknya. RW berusaha menekan memeknya kebawah dan ini membuat rasa sakit disaya. Rasa sakit ini ternyata dapat dikalahkan oleh rasa ingin keluar yang sudah lama ditahan. Peju saya keluar muncrat kedalam memek RW, Pantat RW saya dorong kebawah sambil menekan kontol saya kememeknya. Gerakan dan muncratan peju saya membuat RW mencapai orgasm lagi. RW mengerang dengan keras dan menciumi saya sambil memeluk dengan keras. Terasa peju saya keluar dari memeknya dan mengalir kepantat saya.

Memeknya mengeluarkan suara becek tetapi sangat seksi. EM mengambil handuk dan merenggangkan paha RW sambil mengeringkan memek RW. Usapan EM sangat pelan dan lembut supaya memek RW tidak sakit. Kita berbaring untuk beberapa saat tanpa terasa hari sudah mulai terang.. Jam sudah menunjukkan jam 5.30. Ini adalah pengalaman ngentot yang terlama yang pernah saya alami. Dan boleh dikatakan sangat menarik.

Nikmat Rido dan tasha

Aku sebenarnya seorang yang rajin bekerja dan pada hujung minggu , aku selalu menghabiskan masa dengan teman-teman dengan go-kart , memancing ataupun bermain golf.Tapi pada satu malam hujung minggu teman-teman ku ingin ke disko dan mengajak aku sekali..Aku malas tetapi memandangkan teman-teman , Aku turut sekali ke disko yang terletak di P.Jaya.
Tepat pukul 11.00 malam kami sampai didisko tersebut.Kumpulan kami seramai 5 orang relex dan minum-minum.ramai gadis disana...dalam ramai-ramai aku menaruh minat pada seorang gadis yang datang bersama kawannya....dengan berani dan sedikit `high` aku memperkenalkan diri..gadis itu mempelawa aku minum bersama....Namanya Tasha dan temannya Rido
Jam menunjukkan pukul 3.00pagi aku,gadis dan तेमंन्य tersebut boleh dikatakan mabuk...teman-temanku tadi semuanya sudah tidak kelihatan....lalu Tasha dan teman Rido mengajakku makan...aku turutkan sahaja kerana aku sudah mabuk saat itu.....Tasha memandu...aku duduk dibelakang dan Rido disebelahku....aku tertidur dalam pejalanan...
Bila aku sedar , aku berada dihadapan sebuah rumah. Jam menunjukkan pukul 4.30 pagi...sampai didalam rumah, Rido dan tasha membawa aku kebilik atas... kemudian mereka meninggalkan aku didalam bilik air dalam ...tak lama kemudian Tasha dan Janet masuk kedalam bilik air dalam keadaan bogel dan mereka membuka semua pakaian aku...aku rasa horny...
mereka mandikan aku dengan air panas...sebenarnya kami bertiga sama-sama mandi...Rido memegang cock aku lalu dihisapnya manakala aku dan tasha bercium....kemudian dalam disiram shower ..aku menjilat pantat tasha....kemudian apabila cock aku cukup keras...aku mulakan permainan dengan tasha kerana bagi aku tasha seorang perempuan yang cantik...
buah dadanya 34B ,putingnya pink...rambut paras bahu...aku suruh janet membongkok ..lalu aku masuk cock aku dari arah belakang, semakin aku laju semakin kuat bunyi tasha mengerang.....sedang aku bermain dengan tasha..tasha pula menjilat Rido...kemudian aku cabut cock aku dan kedua-duanya menghisap...aku terlentangkan tasha dilantai
lalu aku masukan cock aku ..tasha yg lubangnya kecil..seperti orang jarang lakukan sex....ketika itu Rido memasukan kontolnya ke mulut tasha dan aku lihat tasha menghisapnya dengan sangat rakus...kemudian kedua-duanya terlentang bersebelahan dan aku bermain bergilir dengan Rido....
Selepas 1 jam 15 minit ( biasala orang mabuk main lama )aku rasa nak sampai dah...nak pancut...masa tu aku tengah main dengan tasha dalam posisi baring dan tasha atas aku...bila aku kata nak coming....Tasha suruh pancut luar tapi Rido nak aku pancut dalam dia punya...lalu aku cabut cock aku dari tasha lalu aku masuk kan dalam pantat Rido..masa tu
Rido berdiri menyandar di dinding , kakinya satu atas bahu aku..kami main secara berdiri...lalu aku pancut dalam pantat rido dan janet menjerit kepuasan....
Lepas mengeringkan badan. kami keluar dari bilik air dalam keadaan bogel....aku menghisap rokok sementara itu tasha dan rido terus bercinta di tempat tidur......habis saja aku merokok...Rido datang pada aku dan menghisap cock aku kembali...aku tak boleh menolak....tasha sedang terbaring dikatil....Rido menghisap cock aku dengan puasnya..lalaneu untuk melakukan
sex berdua..aku dukung Rido ke ruang tamu..lalu aku letakkan Rido terkangkang atas sofa...aku terus menjilat Rido dan mengerang ah...ah...ah...ahh.....kemudian kami melakukan satil 69 atas lantai....apabila cukup keras dan Rido punya pantat dah berair...Rido naik atas aku dan aku berbaring....Rido menghayunkan pinggangnya dan aku lihat breastnya
bergoyang-goyang,mukanya yang ganteng dan suaranya agak menggema....kemudian aku menyuruh Rido terlentang atas sofa dan aku bermain dengan cara berdepan...Rido sungguh puas.....kami berpelukan sambil bermain....kemudian aku teruskan cara doggy..sambil menghayun pinggang aku meramas dadanya gempal....inilah stail yang paling aku suka..he..he..he..
setelah itu....aku suruh Rido berdiri menghadap dinding dan aku doggy dari belakang...Rido makin sedap aku makin laju...rido menjerit coming..ing...sekali lagi aku pancut dalam rido punya pantat dan lepas tu aku cabut cock aku...rido isap.....
Kemudiankami naik kebilik untuk tidur....aku baring ditengan tempat tidur dikiri aku Rido dan dikanan aku Tasha....kami bertiga tidur dalam keadaan bogel..tapi sebelum tidur tasha nak sekali lagi..aku kun tak bisa menolaknya...maka kami bertiga bermain sekali lagi...
lepas main aku tengok jam pukul 9.00 pagi....kami tidur dan bangun petang...kami main lagi dan malam kami kedisko dam main lagi.....Now tasha dah kawin dengan temanku ...anak dah 2 dan yang jadi masalah sekarang adalah Rido....dia sekarang tidak terlihat lagi.........aku busy....tapi memori ini tetap aku ingat terutamanya badan Rido
yang kekar...punggungnya yang besar, dadanya yang gempal, kontolnya yang panjang dan bunyi jeritannya saat aku masukan kontolku...serta tasha yang cantik dan mungil, pantatnya juga seksi...aaah..nikmaaat sekaliii kalau sekaligus..

johar dan istriku

“Lho, Memang Papa juga tidak sakit menyaksikan Mama main dengan orang lain?” balasku tak mau kalah.
“Ma, Justru disitulah seninya, ada perasaan sakit hati, cemburu, nafsu, dll”
Istriku terdiam, mungkin mencoba mencerna kata-kataku. Lama kami terdiam dengan pikiran kami masing-masing, akhirnya..
“Baiklah Pa, Mama setuju, tapi harus dengan lelaki yang bersih! Bukan lelaki panggilan!”
Lega rasanya mendengar kalimat yang aku tunggu-tunggu dari mulut istriku.

*****

Aku langsung mencari-cari lelaki yang mau just fun dengan kami, email-email dari pengirim cerita cerita seks yang menceritakan sex party, aku kirimin ajakan dan setelah sekian lama akhirnya aku mendapatkan reply yang cukup banyak. Memang rata-rata peminat 3some agak susah cocok, ada aja yang jadi kendala, ntar lelakinya ga cocok dengan wanitanya atau sebaliknya.

Meskipun istriku tergolong cantik dan masih muda (19 tahun) namun bodynya agak kurus dengan dada 32A alias kecil mungil, belum pernah melahirkan, sedangkan aku sendiri Chinese, berwajah biasa-biasa aja, dengan umur 29thn, 173 cm, 73 kg (Kalau ada pembaca yang berminat silakan kirim email)

Pengalaman pertama ketika itu dengan lelaki dari manado, orangnya tinggi, ganteng dan atletis, body yang kekar dan berotot, meskipun agak minder akhirnya kami lakoni juga,
Tempatnya di rumah di bilangan Jakarta Timur, setelah keadaan aman kami memasuki rumah, bertiga dalam satu kamar. Awal mula rasanya sangat canggung, Namun toh akhirnya kami mulai dengan cumbuan-cumbuan bersama, Aku berciuman mesra dengan istriku sementara Johar melihat kami, Johar saling pandang melihat langsung adegan suami istri dan terlihat gairahnya semakin terbakar menyaksikan kami..

Perlahan namun pasti pakaian kami sudah bertebaran dilantai, Sambil terus bercumbu aku menyaksikan body istriku yang telah bugil, sungguh indah.. aku tak tahan sendiri aku langsung mencium puting susunya sementara Johar pun mengerti dia langsung mencium puting susu kanan istriku..

Sementara aku sedang menciumi seluruh tubuh istriku yang mulus, aku melihat joharpun sedang asyik menikmati tubuh istriku, Perasaan gairah, nafsu, cemburu berbaur menjadi satu.. Aku tumpahkan semua hasratku ke memek istriku, buah dadanya yang besar dengan gemas Johar remas, putingnya yang kemerahan Johar kulum, jilat dan kadang Johar gigit pelan, Istriku semakin terbakar, jari-jarinya yang lentik menggenggam senjata Johar, sementara aku masih memainkan memeknya. ku lihat istriku sedang asyik mengoral senjata Johan yang telah keras.. Johar pun mengerang dengan tertahan tahan. Dengan mahirnya dia menjilati senjata Johar, kemudian aku terlentang dan mencium istriku. Johar pun kuperintahkan untuk menjilati perut dan terus turun menjilati senjataku, diselingi dengan kocokan tangannya yang kasar...tapi pelaaan.

Kian lama suasana kian panas, aku memasukan kontolku ke memek istriku, lidahku bermain di puting susu istriku, mulut istriku yang mungil sampai monyong mengulum senjata Johan yang berukuran lumayan,
Aku semakin terbawa arus, istriku berteriak-teriak tak tahan minta Johar segera memasukkan senjatanya ke pantatnya,

Aku lihat istriku sudah menerima tusukan senjata Johan dengan gaya doggy, erangan dan rintihan mereka terdengan jelas ditelingaku..kontolku masih dengan ritme pelan keluar-masuk kedalam memek istriku. Ada perasaan ingin menang dihatiku yang membuat aku sekuat mungkin menahan orgasmeku..

Dan akhirnya memang aku menang, aku lihat Johan sudah menyemburkan spermanya ke punggung istriku.. Aku semakin bergairah melihatnya, aku merubah posisiku dan melentangkan istriku diatas kasur. Johar yang melihat aku belum keluar menghampiri aku, tanpa disuruh Johar memeluk tubuhku dari belakang dan senjatanya yang lemas di gesek-gesekan ke pantatku, Gairahku semakin tak terbendung.. Akhirnya akupun melepaskan orgasmeku di bokong erni..

Setelah istirahat beberapa menit, kami melanjutkan kembali percintaan bertiga kami. Pertama aku mencium bibir istriku dan Johar asyik menjilati vagina istriku. Johar menyerang istriku, kali ini istriku bertahan agak lama, akhirnya karena senjataku sudah menegang kembali aku masukkan senjaku ke dalam mulut istriku, Johan mencumbui vagina istriku dan tak lebih dari 5 menit istrikupun mengalami orgasme dengan teriakan yang cukup erotis.

Aku kemudian beristirahat sejenak, sementara Johar masih asik bercumbu dengan istriku.setelah itu ku kocok senjataku dan kumasukan ke dalam lobang pantat Johar. Sambil ku maju mundurkan pantatku, aku memeluk Johar dari belakang supaya senjataku tidak terlepas...Dan mungkin fisik Johan yang sedang lemah atau memang kenikmatan yang diterimanya terlalu tinggi, Johan menyemprotkan cairan kenikmatannya...kemudian disusul carian terakhirku malam itu...Johar dan istriku mengoral senjataku dengan bergantian....